diary, 2019 Monday.
-- saat pertama kali aku mengenalmu, aku kira hanya sebuah pertemuan singkat, tapi ternyata saat ini kamu menjadi peran paling penting dan alasan bahagia untuk ku.. . Aku ingat sekali, ingat bagaimana aku jatuh cinta pada malam itu, dan berpikir bahwa mungkin segalanya akan indah ketika aku mulai mencintai malam. Aku mulai menulis puisi, melukis, dan menggambar dirimu, semua ku lakukan untukmu. Do you remember ? one sentence yang bikin aku tetap bertahan sampai saat itu " maybe I'm not perfect, but I have real feelings for you " Tadinya ku pikir begitu, Tapi siapa sangka kamu merubah keadaan? hh. until I feel like you make me feel lonely. Ini bukan yang aku inginkan, " Kita tak pernah benar-benar terikat, kita hanya sebatas teman yg saling membutuhkan. aku yang membutuhkan cintamu dan kamu hanya membutuhkan hadirku. " Tapi setidaknya. Bintang yang berada dalam gelap gulitanya, akan senantiasa bercahaya. Aku ingin jadi sepertinya, membiarkan sisa harapanku pada Tuhan, yang menjadi akhir dari keputus-asaanku. Dan akhirnya aku menyadari bahwa diri ini-- takkan pantas mendapatkan dan kasih sayang darimu. Seolah-olah kamu abadi kamu selalu aku bicarakan, kamu selalu menjadi pemenang dari mereka, Â yang mencoba mendekat. aku mencintaimu tapi aku melepasmu. Jadi, kubiarkan kamu mencintai orang lain. Dan mau bagaimanapun endingnya, senang bertemu denganmu.