Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Pertemuan

10 November 2023   19:24 Diperbarui: 10 November 2023   19:25 80 2
Namaku Anantya Nayanika..
Latar keluargaku buruk,  ayahku difitnah melakukan kasus pemerkosaan karena para pria pria bejat itu tidak ingin masuk ke dalam jeruji besi,  hingga menuduh orang yang tidak bersalah dan menyalahkan orang lain yang mempunyai penyakit mental agar tidak bisa membela dirinya sendiri. hal itu membuatku terpuruk.  
Lalu aku hanya tinggal dengan ibuku.

Hingga pada suatu malam aku sudah menerima semuanya, dan mulai membuka lembar baruku.
Malam itu terasa berbeda, ketika aku menatap langit di jendela kamarku,  seakan akan matahari dan bulan menari nari, tertawa terbahak bahak seperti menghiburku dan mungkin aku menjadi saksinya kala itu. Hatiku lebih terang dari sinar bintang malam itu.
Tak lama kemudian aku membayangkan semua hal indah maupun duka hari ini dan berharap esok menjadi hari paling bahagia dihidupku.
Hingga kemudian aku larut dalam bayang bayang fiksi yang kubuat sendiri,  namun saat itu semua terasa nyata.

Lalu aku merasa terbawa dalam dunia berbeda, dunia itu seperti dongeng fiksi yang penuh kehangatan, bertemu dengan seseorang dengan tarikan senyum yang khas, saat berkenalan ia berbeda dengan manusia lainnya, dia unik..
Namanya Elang Martanagara...

" Hai, boleh kita berkenalan?, Namaku Elang Martanagara." Ucap Elang
" Ya, namaku Anantya Nayanika" Ujar Anantya.
"Apakah kamu tahu tempat apakah ini?" Tanya Anantya.
"Tempat ini akan membawamu tersenyum lebar, bersamaku."
"Tunggu bukankah kita baru saja kenal." Anantya kebingungan.
"Ingat kata kuncinya, nanti kita tersenyum bersama, hanya kamu dan aku."

Tentu hal itu membuatku kikuk dan penasaran apa yang Elang maksud, namun semuanya terjawab dihari hari berikutnya, tepat dihari ulang tahunku pada 3 November mendatang.

Setelah itu,  aku menghabiskan waktuku menari,  bernyanyi,  tertawa,  dan hari itu semua terasa sangat bersemangat..
Aku mampu menatap langit bersamanya, dibawah rerumputan kala senja, ditemani dua kelinci kecil yang Elang berikan untukku.
Dibelainya rambutku dengan sapuan halus tangan milik Elang Martanagara.
"apakah kamu tahu mengapa sekarang bimasakti dan andromeda berada dalam satu jalur. " tanya Elang.
"karena mereka akan bertabrakan suatu saat. "
"sebenarnya,  mereka sama seperti kita yang nantinya akan bersama dalam satu pandangan dan melebur menjadi satu kesatuan. " ucap Elang.

Prok, Prok, Prok..
"ehmm, inikah seorang Pujangga?"
Senyum tipis Anantya berhasil menembus kilau mata Elang...

Hari itu berjalan sangat sempurna...
Namun siapa yang sangka, Elang tinggal disana bersama bundanya,  ia bernama Mandala teonna..
Suatu hari Elang memperkenalkanku dengan bundanya..

Di Rumah tepi Sungai itu, terdapat Rumah milik Elang.  Rumah itu sangat indah..
Sesampainya di depan pintu, aku ragu untuk masuk, sebab tatapan sinis bunda yang sudah menyambutku...

" bundaa,  Elang pulang.. "
"Elang membawa seseorang untuk bundaa,  namanya Anantya Nayanika"
Bunda hanya terdiam dengan tatapan sinisnya..
Aku mencoba mengajaknya berkomunikasi..

"bunda, perkenalkan namaku Anantya"
Akhirnya bunda buka suara..

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun