Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Buah Raja Membunuh Raja

9 Maret 2012   07:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:19 106 1
Sepanjang jalan KH Mukmin

Berderet penjual durian

Dengan picku up penuh

Durian montong, durian lokal, durian syurga

Terpal digelar pesta di kibar

Siapa berduit, durian rasa selangit

Sepanjang Jalan KH Mukmin

Mobil mewah mampir menepi

Dua pria tambun bersila diterpal

10 durian super dipesan

Penjual siap melayani dua raja berdasi

Dibawah kaki langit tengah hari

Santapan nikmat, jamuan mewah

Sepanjang jalan KH Mukmin

Dua anak jalanan meneguk ludah

Diantara  polusi terbakar sepanjang trotoar

Kaleng ditabuh iringi konse

“ Itu buah raja kak, ”, nanar adiknya

Melihat lahap pria tambun menyantap tanpa palingkan kepala

“  Buah raja , buah beracun kata ibu “.

“ Ibu, bilang begitu  karena  tak mampu membeli, dik “  kakaknya berbisik

Menyela percakapan lirih di antara lantunan lagu

Sepanjang jalan KH Mukmin

Pria tambun mengulurkan recehan,

Usai konser anak jalanan

“ Cuma 200 rupiah, kak “, bisik adiknya

Dasar raja pahit, dasar raja pelit “, umpat sang kakak lirih

Siang itu mengudar cerita, buah raja dan sang raja jumawa

Anak langit mengecap fatamorgana

Sepanjang jalan KH Mukmin

Satu dari pria bertambun tiba-tiba terjerembab

Kedua dada dipegang, pupil mata terbeliak

Nafas  setarikan rasa berat

Kalut tumpah, meregang azal

Tubuh terkapar diatas terpal

Dua anak jalanan meneguk ludah

Hilang selera akan buah diraja

Gemuruh sontak menghujam sesal

Abaikan pesan sang Bunda

“  Benar kata ibu ! “

“ Kata ibu memang benar ! “

“ Buah raja, membunuh raja “

Pekik suara tersumbat di trakhea

( Bersit syukur dihati mungilnya

Di atas  pemilik Penguasa Semesta

Keterbatasan menyelamatkan nyawanya )

( Sidoarjo, 28/1/2012 )

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun