Ku duduk termenung, tatapku tak ingin ku akhiri sore ini. Pada senja yang begitu sangat ku nikmati. Pada batas ambang kanvas keabadian.
Tatapanku melekat tajam. Sesekali kursi ini ku ayunkan, ku seduh teh hangat yang ku tiup dengan tabah. Nikmat ini akan berakhir, tak perlu ku merasa sesal. Karena sejatinya semesta tiada kekal.
Elokmu nikmat yang patut ku syukuri, semoga kaki bijak dalam berpijak pada bumi, tangan ini tidak bertambah panjang dalam merangkus bumi, akal ini tak menjadi angan yang picik dalam merajai bumi.
Kota santri, 19 Juni 2019