Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Peluk Ibu Saat Ajal di Depan Mata

23 Desember 2013   00:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:36 31 0
Tanggal "duadua"  yang membuat luka dan bagiku tanggal 'duadua' memang penuh luka. Mengapa tidak, jujur aku sakit membaca status yang begitu mengharukan tentang ibu mereka, entah kenapa harus pada tanggal 'duadua'. Tanggal inilah yang mengingatkan aku pada kejadian 6 th yang lalu, kejadian yang merubah hidupku bak kolam renang yang bersih menjadi kolam dimana penuh pembuangan sampah tak dianggap. "duadua" Mei, saat itu aku dan adikku yang masih terhitung belia sedang menunggui ibuku di rumah sakit. Ayahku yang renta sepertinya kelelahan menunggui ibuku tercinta, sehingga terpaksa menyuruh aku dan adikku menunggui ibuku yang terbujur lemah di ranjang rumah sakit. Beliau menderita komplikasi dan waktu itu aku tak tau penyakit macam apa itu. Dan ini bukan kali pertama ibuku di rawat di tempat yang kata orang desa rumah bagus tersebut. Tetapi ini kali pertama aku melihat ibuku merasakan kesakitan yang luar biasa. Saat itu beliau sedang diperiksa oleh dokter ibuku, dan tiba-tiba dokter itupun mendekat an memelukku seraya berkata "Sabar ya nak, umur seseorang sudah ada yang mengatur".

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun