Saat Nabi Ibrahim AS akan dibakar hidup-hidup, dikisahkan seekor burung pipit bergegas terbang ke danau, menghisap air danau dan menampungnya di paruhnya yang mungil, kemudian bergegas kembali menuju api dan ia tuangkan air dari paruhnya ke arah api yang menyala. Melihat kejadian itu, seekor burung gagak bertanya dengan tatapan heran, bagaimana mungkin air dari paruhnya yang mungil bisa memadamkan api yang berkobar? Burung pipit menjawab, "Aku tahu air ini tidak dapat memadamkan api tersebut, karena itu di luar kemampuanku, tapi setidaknya aku bisa berkata bahwa aku punya andil dan berpihak pada kebenaran.
KEMBALI KE ARTIKEL