LIMA TAHAPAN REALISTIS yang harus dilalui Jokowi adalah:
1. POSISI >
2. KOMPROMI >
3. STABILITAS >
4. SISTEM >
dan 5. KESEJAHTERAAN
Setelah mendapatkan POSISI sebagai presiden, karena kekuasaan presiden di sistem republik tidak mutlak, maka harus melakukan KOMPROMI dengan kekuatan2 lain.
Sebagian koruptor2 besar justru adalah orang2 yang sangat menentukan terciptanya STABILITAS. Dengan KOMPROMI, akan terpelihara STABILITAS karena koruptor2 besar percaya tidak akan dikejar-kejar dan masuk bui apalagi mau dihukum mati. Mereka akan diam dan jinak menikmati hartanya yang sudah telanjur dihimpunnya semasa berkuasa rezim2 sebelumnya. Bahkan mereka mungkin akan mengembalikan sebagian bila diatur seperti dengan semacam pemutihan pada "Sunset Policy" di bidang perpajakan dulu.
Maka sekarang berhentilah dahulu mengejar-ngejar koruptor kalau mau negara stabil untuk bisa melangkah ke tahap berikutnya yang paling penting!.
Tahap yang paling penting itu adalah penataan SISTEM yang meliputi segala bidang, semua aspek, semua segi, termasuk penataan SISTEM ANTI KORUPSI. Disinilah letak fungsi KPK. Bukannya kejar-kejaran dengan koruptor, sampai berkelahi dengan polisi dan jaksa. Pada sistem yang baik nanti, perilaku korupsi tidak dimungkinkan karena semua sudah rapih dan terang benderang. Hasil langsungnya adalah KESEJAHTERAAN. Itulah pemaknaan kata "Memerangi Korupsi" yang lebih realistis. Bukan hingar-bingar lantas langsung terhenti misalnya hanya karena senjata perangkat menangkapnya dipreteli ketika masa ijinnya sudah lewat. Sepele amat.
Maka, STOP MENGEJAR KORUPTOR!. BIARKAN MEREKA MENIKMATI “REJEKINYA”!. Rejeki mereka itu adalah akibat SISTEM sebelumnya ketika semua masih kotor dan serba gelap. Itu memang ongkos yang harus kita bayar. Relakan!. Masa depan yang baik lebih penting!.
Ferry Wardiman