Berdiri kaku menatap senja
Sang malam tak membuatmu berubah
Menjadi putih untuk dipuja
Sinis terdengar hinaan para durja
Tidak berguna, merepotkan saja
Purnama mendadak buta
Dan laut menjadi terbata-bata
Dikau adalah peraduan bagi sang manis
Dikau adalah istana untuk si tampan
Dikau adalah titik hitam yang pesimis
Di tengah tumpukan kehidupan nan elegan