Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

We Love Fair Play

27 Desember 2010   06:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:21 179 2
[caption id="" align="aligncenter" width="432" caption="Graffti We Love fair Play bersama anak-anak pengungsi"][/caption] Disamping kekalahan yang ditelah oleh timnas kita kemarin melawan Malaysia dengan skor telak 3:0 maka banyak orang yang pada akhirnya mencari kambing berwarna hitam, merah, putih, hijau, kuning, biru, dan warna pelangi lainnya.

Satu hal yang menarik perhatian adalah tindakan curang yang dilakukan oleh supporter Malaysia yang menggunakan sinar laser berwarna hijau untuk merusak konsentrasi kiper Indonesia.

Jujur, aku sangat gemas dengan perlakuan supporter Malaysia ini. hal itu terjadi berulang kali dan sangat jelas. Aku cukup merasa bangga melihat aksi walk out yang dilakukan oleh markus dkk, walaupun entah apa yang terjadi, mungkin itu benar-benar merusak konsentrasi mereka, beberapa menit kemudian gol Malaysia merobek gawang Indonesia.

Kita tinggalkan sejenak peristiwa semalam, ketika mendengar raungan cheating yang dilakukan oleh supporter Malaysia, aku tiba-tiba ingat sebuah foto yang sempat ku abadiakan ketika mejadi relawan Merapi di Magelang beberapa bulan yang lalu.

Sebenarnya foto ini tidak kuambil dengan alasan focus ke pada kata we love fair play dalam graffiti di tembok yang berada di bawah foto anak-anak korban Merapi tersebut. Ya, dan ternyata fotonya bagus, sangat mencolok dengan kata we love fair play tersebut.

Kebetulan memang pada saat itu, kami anak-anak psikologi dan bimbingan konseling dari UNNES bertugas dalam bidang pendidikan kepada anak-anak korban Merapi. Sore hari, katika mereka tidak ada kegiatan di posko pengungsian, anak-anak SD ini mengajak untuk bermain bola saja.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun