Jepang memastikan diri lolos ke perdelapan final usai menaklukkan Denmark dengan 3-1. Di Stadion Royal Bafokeng, umat manusia terkesan dengan bagaiman cara Jepang menjinakkan "Dinamit". Betapa tidak, dua gol dari tiga gol yang bersarang di gawang Thomas Sorensen lahir dari tendangan bebas.
"Kegilaan" itu bermula pada menit ke-17. Pada saat itu, Jepang mendapatkan hadiah tendangan bebas usai Makoto Hasebe dilanggar Christian Poulsen di sektor kiri pertahanan Denmark. Honda yang maju sebagai algojo sukses melaksanakan tugasnya usai bersarang di sisi kanan Sorensen. Tembakan penyerang CSKA Moskwa dari jarak 30 yard seperti tebasan samurai yang "membunuh" Sorensen.
Tiga belas menit kemudian, Jepang lagi-lagi membuat semua mata tercengang. Tim "Matahari Terbit" itu kembali mengoyak jala Denamark. Dan lagi-lagi melalui tendangan bebas. Tak jauh dari kotak penalti Sorensen, dengan tenangnya Yasuhito Endo berhasil mengirimkan bola ke sisi kiri gawang Denmark. Sorensen pun kembali tertunduk lesu.
Di babak kedua, Jepang kebobolan melalui gol yang dicetak Jon Dahl Tomasson dari titik putih pada menit ke-81. Namun penampilan kiper Eiji Kawashima yang sempat menepis bola sebelum gol itu terjadi semakin membuktikan Jepang memang lihai dengan Jabulani.
Setelah itu, Jepang memperlihatkan bagaimana cara mereka menaklukkan Jabulani dengan mengoyak gawang Sorensen enam menit kemudian. Adalah Shinzi Okazaki yang kembali berhasil menjinakkan "Dinamit".
Gol bermula dari pergerakan Honda di sektor kanan pertahanan Denmark. Ketika menguasai bola, ia melihat seorang bek Denmark dan Sorensen bersiap mengadangnya. Dengan keahliannya menggocek bola, ia mengirim umpan kepada Okazaki. Tanpa kesulitan pemain bernomor punggung sembilan itu berhasil menceploskan bola ke gawang yang tak terkawal.
Secara keseluruhan Jepang memang pantas dijuluki Si Penakluk Jabulani di Piala Dunia kali ini. Dari 15 percobaan tendangan, sembilan di antaranya mengarah ke gawang. Bandingkan dengan Denmark yang hanya berhasil melakukan enam tembakan tepat ke gawang dari 21 percobaan.
Jepang memang luar biasa!