Beberapa waktu yang lalu, jagat maya orang Batak gempar oleh postingan seorang calon menantu yang menampilkan percakapan WhatsApp calon mertuanya dengan dirinya sendiri. Dalam percakapan itu, sang calon mertua
menyinyiri (saya tidak bisa memilihkan istilah yang lebih tepat) penampilan calon menantunya saat
martumpol (acara janji pernikahan dalam adat Batak yang biasanya dilaksanakan beberapa hari sebelum pemberkatan nikah), mengatakan bahwa penampilan calon menantunya 'terlalu sederhana', mengenakan songket lama, dan kalung emas yang hanya
setipis sangge-sangge (setipis daun serai). Sang Calon Mertua juga mengatakan bahwa si Calon Menantu bersedia menikah dengan anaknya hanya karena harta. Kalau boleh disimpulkan, inti dari percakapaan itu sebenarnya adalah bahwa Calon Mertua tidak ingin Calon Menantu ini menjadi menantunya, dan mencuatkan isu status ekonomi dengan harapan agar si Calon Menantu ini mundur teratur.
KEMBALI KE ARTIKEL