Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik Pilihan

Demokrasi Sesungguhnya adalah "One man, One Vote" !

1 Oktober 2014   07:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:50 982 0
Sepertinya beberapa saat ini penuh dengan dinamika politik. Hampir semua tenaga dan pemikiran terarah ke arah dua kata yaitu politik praktis dan demokrasi.

Sesungguhnya apa yang terjadi dengan dinamika politik dan demokrasi Indonesia ? Mari sedikit berefleksi, sepertinya, tidak banyak berbeda dengan apa yang dialami sebagian besar orang dalam menjalani hidupnya. Dalam kehidupan rutin manusia, kita sering dihadapkan dengan berbagai pilihan. Terutama dalam berorganisasi dan ditantang untuk membuat keputusan bersama. Proses diskusi dan pembahasan berjalan hingga suatu titik pengambilan keputusan harus segera dilakukan.

Cara paling umum digunakan adalah "one man, one vote", ya inilah cara konvensional. Cara itu sepertinya sudah umum digunakan oleh berbagai pihak, dengan cara ini pendapat yang mendapatkan dukungan mayoritas akan dianggap sebagai keputusan terbaik dan disepakati bersama. Sungguh mudah dan begitu cepat pengambilan keputusan ini. Namun, cara tersebut seakan tidak sesuai dengan salah satu pilar kebangsaan. Pancasila sila ke-4 menjelaskan tentang pengambilan keputusan oleh perwakilan yang dipercaya memiliki hak bicara dan hak suara.

Berikut penjabaran Ketetapan MPR no. II/MPR/1978 mengenai sila ke-4


  1. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
  2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
  3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
  4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.
  5. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil musyawarah.
  6. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
  7. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun