Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Menyiasati Saat R2 Pecah Ban

1 September 2011   03:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:19 258 0
Saat paling menyebalkan ketika sedang dalam perjalanan antar kota dengan r2 dan mengalami pecah ban, atau kehabisan bensin. Untuk kehabisan bensin tidak ada cara lain selain didorong sampai penjualan bensin terdekat atau minta tolong pada pengendara lain yang bermurah hati mau berbagi bensin.

Masalah pecah ban sebenarnya tidak masalah jika kita ada di kota, dalam radius tidak terlalu jauh pasti ada tukang tambal ban atau bengkel motor yang siap melayani kita. Lain soal ketika kita dalam perjalanan antar kota, dan kejadiannnya terjadi di tempat yang sepi atau tidak ada penduduk, ayah saya dalam perjalanan di daerah antara Palu - Poso sekitar 200 KM, pernah mengisahkan saat bannya pecah, berdasar saran temannya yang juga pernah mengalami nasib sama di daerah sepi malam pula, langsung membuka ban mengeluarkan ban dalam, dan mengganti isi ban dengan rumput-rumput, ilalang dan daun2 padi yang banyak terdapat di pinggir jalan, dan perjalanpun dapat dilanjutkan sampai desa terdekat dan mengganti ban dalam. Jangan pernah memaksakan jalan terus dalam keadaan ban kempes, selain kesulitan mengemudikan, juga menghancurkan ban luar, demikian pesan beliau.

Dan pesan ini ternyata sangat ampuh ketika dalam perjalanan Surabaya - Bali dengan RC100, saya mengalami hal sama di daerah sebelum Banyuwangi, dengan 2 obeng minus, langsung membuka ban, dan masalah... kenapa? Tidak ada ilalang atau rumput yang saya cari, tidak kekurangan akal, 2 kaos pembagian promosi sabun, digunting panjang-panjang menjadi pengganti ban dalam saya, dan sebelum Banyuwangi sudah ada tambal ban yang menjual ban.

Saran untuk r2.
-periksa ban sebelum jalan.
-isi bensin full, segera isi full kembali sebelum se per empat tangki.
-sebisa mungkin hindari jalan malam di daerah sepi.
-jangan kelebihan muatan.
-bawa lem tip-top.
-de es te.
Prob, 010911.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun