Berikut adalah langkah-langkah dalam membuat dan menjalankan script ini:
Buka editor kode di Google Earth Engine (https://code.earthengine.google.com/).
- Buatlah script baru dan salin kode yang telah Anda berikan ke dalam editor.
- Setelah me-referensikan dataset yang akan digunakan (JAXA/GPM_L3/GSMaP/v6/operational) dan melakukan filter berdasarkan tanggal (1 Juli 2023 hingga 31 Juli 2023), kode tersebut akan memilih band 'hourlyPrecipRate' sebagai data curah hujan yang akan digunakan untuk analisis lebih lanjut.
- Selanjutnya, kita menentukan tampilan visualisasi untuk data curah hujan dengan variabel `precipitationVis`. Nilai-nilai ini akan digunakan untuk menentukan rentang warna yang akan ditampilkan pada peta.
- Kemudian, titik-titik koordinat dijelaskan dalam variabel `points`, yang terdiri dari array berisi pasangan koordinat [longitude, latitude] untuk setiap titik.
- Fungsi `createFeature` digunakan untuk mengonversi koordinat menjadi fitur (feature) pada GEE dengan bantuan geometri titik.
- Setelahnya, kita akan mengiterasi melalui setiap titik pada array `points`. Untuk setiap titik, kita akan:
- Membuat koleksi fitur berisi satu fitur dengan koordinat titik yang sesuai.
- Menampilkan data curah hujan pada grafik garis menggunakan fungsi `ui.Chart.image.seriesByRegion`.
- Menggunakan reducer `ee.Reducer.mean()` untuk menghitung rata-rata curah hujan per satuan waktu pada setiap titik.
- Menyusun opsi grafik dan menambahkan judul dan label sumbu agar grafik terlihat informatif.
- Grafik untuk setiap titik akan disimpan dalam array `charts`.
- Terakhir, setelah seluruh iterasi selesai, script akan mencetak grafik untuk setiap titik menggunakan `print(chart)`.
- Jalankan script dengan mengklik tombol "Run" di editor kode GEE.
- Setelah proses eksekusi selesai, Anda akan melihat grafik yang menunjukkan data curah hujan pada masing-masing titik koordinat untuk periode Juli 2023.