Ada banyak resah yg masih tersisa, menyertai malam yg kian sepi
Dan aq tetap termenung menemani batin menyusuri setiap tanya
Adakah mentari akan kembali dengan kisah yg sama?
Ingin kupejamkan mata untuk berdamai dengan hening
Tp rintihan derita anak negeri tak kuasa dibendung
menghempaskan tubuh yg tak berdaya ini terhanyut dlm kekalutan
Apakah rintihan derita itu akan kembali terdengar?
Kuuraikan nada setiap jeritan menjadi serpihan kata
Memberinya nafas untuk menjadi asa
Namun angin malam menyapa dlm bisu yg terus bertanya
Adakah fajar pagi membawa secercah harapan baru?
Kunyalakan lilin kecil yg tergeletak di meja belajar itu
Menyelami kalbu meretas jalan bersama Sang Khalik
Barsenandung memadahkan kidung rindu yg kian terhimpit
Bangunlah hai jiwa yg kelana, ikuti irma detak jantung yg kian menggelora
Nyalakan api hasrat yg ada di hati dan gemakan ikhtiar yg kian tersumbat
Hidupku adalah karyaku.....dan karyaku adalah menjawab panggilan sejarah....
Kepada angin malam kutitipkan setiap resah utk pergi dan tertidur bersama lelapnya malam
Kurengkuh hening menyatu dgn kalbu yg bening kembali merangkai puing-puing harapan
menyirami jiwa yg gelisah dengan embun ilahi tumbuhkan semangat baru
Dan lilin kecil itupun terdiam dalam lunglai dan akhirnya mati sbg martir
Kupejamkan mata dalam tidur menyiapkan raga menyambut kedatangan pagi
Smoga kehadiran Jokowi adalah sebuah jawaban, agar setiap asa kembali mekar