Bapak Aco
Pria tua yang selalu duduk di balik jendela
Di atas kursi roda yang memendamkannya
Memeluk dan tak akan melepaskannya
Bapak Aco
Kaki putus tiada penopang
Tergilas truk saat menyeberang
Bibir meringis mata menangis
Berharap luka pelan terkikis
Habislah hari-hariku
Hanya bisa menatap hujan dan panas dari balik jendela
Geligi gemertak bibir terkatup
Ada sedih yang setia menemani
Tiadalah lagi menunggu apapun yang bersedia menetap
Karena harapanpun sudah mulai beringsut menjauh
Meninggalkan sisa-sisa potongan masa lalu
Bapak Aco
Semoga kau baik-baik saja
Dari balik jendela itu