Gadis itu, wajahnya pucat pasi, matanya menyiratkan kesedihan. Ia berdiri, dengan gontai berjalan kearahku, seakan seluruh keceriaan telah direnggut dari hatinya. Kupeluk ia dengan erat dan tangispun pecah. Menangis lah, kubiarkan dia menangis, memang itulah obat terbaik baginya, kata –kata hanya akan menambah beban bagi perasaannya.
KEMBALI KE ARTIKEL