Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Hilang

10 April 2016   21:32 Diperbarui: 10 April 2016   21:43 25 0
Gadis itu, wajahnya pucat pasi, matanya menyiratkan kesedihan. Ia berdiri, dengan gontai berjalan kearahku, seakan seluruh keceriaan telah direnggut dari hatinya. Kupeluk ia dengan erat dan tangispun pecah. Menangis lah, kubiarkan dia menangis, memang itulah obat terbaik baginya, kata –kata hanya akan menambah beban bagi perasaannya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun