Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Perspektif Ekokultular tentang Psikologi Lingkungan

1 April 2024   18:10 Diperbarui: 1 April 2024   18:14 85 0
Psikologi lingkungan secara tradisional berfokus pada bagaimana lingkungan fisik memengaruhi pikiran, emosi, dan perilaku manusia. Namun, psikologi ekokultural mengambil langkah lebih jauh dengan mengakui pengaruh besar budaya terhadap hubungan ini. Artikel ini mengkaji hubungan rumit mengenai tempat ekologi, budaya, dan psikologi individu yang saling terkait dan membentuk hubungan kita dengan planet ini. Dipelopori oleh John W. Berry, kerangka ekokultural mengusulkan bahwa perilaku manusia dihasilkan dari interaksi yang kompleks antara konteks ekologi dan sosiopolitik. Lingkungan fisik kita, dengan tantangan dan sumber dayanya yang unik, menjadi fondasinya. Kebudayaan, pada gilirannya, berkembang sebagai adaptasi terhadap tuntutan ekologis ini. Mereka menciptakan nilai, keyakinan, dan praktik bersama yang membantu masyarakat berkembang dalam ekosistem spesifiknya. Misalnya saja, bayangkan dua kebudayaan yang sangat berbeda: yang satu terletak di tengah lembah sungai yang subur dan yang lain menghuni gurun yang keras. Budaya sungai mungkin mengutamakan kerja sama dan pembagian sumber daya, sedangkan budaya gurun mungkin menekankan kemandirian dan konservasi air. Nilai-nilai budaya yang kontras ini berasal dari realitas ekologis yang dihadapi setiap masyarakat. Kerangka kerja ekokultural tidak berhenti pada budaya saja. Hal ini mengakui karakteristik psikologis yang unik dari individu dalam budaya tersebut. Masyarakat bukanlah penerima norma budaya yang pasif; mereka secara aktif menafsirkan dan mengadaptasinya berdasarkan pengalaman mereka. Interaksi antara pengaruh budaya dan kepribadian individu menciptakan permadani yang kaya akan interaksi manusia-lingkungan. Pendekatan ekokultural menawarkan wawasan berharga untuk mengatasi tantangan lingkungan hidup yang mendesak saat ini. Dengan memahami bagaimana nilai-nilai budaya membentuk sikap dan perilaku lingkungan, kita dapat mengembangkan intervensi yang lebih efektif. Misalnya saja, mendorong praktik-praktik berkelanjutan dalam budaya gurun pasir mungkin akan lebih bermanfaat jika dibingkai dalam pelestarian sumber daya untuk generasi mendatang, selaras dengan penekanannya pada kemandirian. Psikologi ekokultural menawarkan pandangan yang kuat untuk memahami hubungan beragam antara manusia dan planet kita. Saat kita menghadapi krisis lingkungan hidup, kerangka kerja ini mengingatkan kita bahwa kepekaan budaya adalah kuncinya. Dengan mengakui keterkaitan antara ekologi, budaya, dan psikologi individu, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan harmonis bagi semua orang.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun