Dalam percakapan sehari-hari komunitas tutur bahasa Jawa, sering kita jumpai para penutur bahasa Jawa menggunakan akhiran (Panambang) yang berbeda-beda secara struktur, makna, dan daya prgamatik. Dalam tulisan pendek ini saya ingin menganalisis ketiganya yang terfokus pada penanda kepemilikan–mu seperti pada kata sêpédamu, -(n)é+sampean seperti pada kata sêpéda(n)é sampéan, dan –(n)é + ayah/bunda seperti pada kata sêpéda(n)é ayah atau sêpéda(n)é bunda. Ketiga penggunaan tersebut memilki arti sama yaitu sepedamu.
KEMBALI KE ARTIKEL