Anime yang diadaptasi dari manga Karya Makoto Yukimura yang digarap oleh WIT studio untuk season pertamanya dan kini digarap oleh studio MAPPA di season keduanya, menyeritakan Thorfinn dan perjalanannya menemukan vinland, dan frasanya yang ikonik yaitu ''I have no enemies" dan ceritanya yang berisi tentang apa yang kalian dapatkan jika tujuah hidup kalian hanya untuk balas dendam, Â Vinland saga anime yang sarat akan makna dalam setiap episodenya, penuh dengan aksi pertarungan yang epik dan kualitas grafik yang memukau, perkembangan karakter utama yang over the top. Anime terbaik di hati peminatnya walau tanpa memenangi penghargaan 1 pun. Disini kita akan memaknai perjalannan Thorfinn, pemuda pendendam dan hasil dari jalan hidup yang ia lalui di season ini .
Awal kebencian Thorfinn bermula ketika Askeladd, orang yang membunuh Ayahnya yaitu Thors prajurit Jomsviking terkuat, karena Thors memilih untuk tidak membunuh dan menjunjung nilai kemanusiaan yang ia pegang, orang yang mengatakan kepada Thorfinn bahwa ia tidak memiliki musuh, dan tidak ada orang di dunia ini yang pantas untuk disakiti, Thors terbunuh di tangan Askeladd dan anak buahnya, Thorfinn kecil yang melihat kematian Ayahnya yang sangat ia banggakan,seorang prajurit terkuat, dan bahkan ketika pertarungan hanya dia seorang diri melawan puluhan anak buah Askeladd, Thors terbunuh dengan cara yang licik oleh Askeladd di depan mata Thorfinn. Dan bahkan setelah kematian Thors, Askeladd menemukan bahwa anggotanya tidak ada yang terbunuh, menunjukan bahwa Thors sangat menjunjung tinggi nilai yang ia pegang.
 Thorfinn yang entah bagaimana caranya ia bisa menetap di kapal ayahnya yang dirampas oleh kelompok Askeladd setelah kematian Thors, Thorfinn berteriak dan berjanji untuk membalaskan dendam Ayahnya, Thorfinn kecil yang tadinya polos dan ceria berubah menjadi penuh amarah, nafasnya menderu, tatapanya seperti makhluk buas, hidupnya dilahap oleh kebencian dan dendam, membuat tujuan hidupnya hanya 1 yaitu membunuh Askeladd.
Thorfinn kecil yang sudah terbutakan oleh dendam, ingin membunuh Askeladd ketika ia tertidur, tetapi Thorfinn mengurungkan niatnya, karena ia akan membunuh Askeladd dengan cara seorang prajurit yaitu berduel, tidak seperti Askeladd saat membunuh Ayahnya, Thorfinn mengajak Askeladd berduel keesokan harinya, dan tentunya Thorfinn kalah.Â
Thorfinn terus menerus menantang Askeladd untuk berduel tetapi hasilnya selalu menemui kekalahan, hingga Askeladd mengatakan bahwa Thorfinn tidak akan pernah menang melawanya jika ia belumm bisa mengayunkan pedang. Lalu Thorfinn mulai berlatih di hutan sendirian dengan menggunakan pisau dagger pemberian Ayahnya, dan ketika Thorfinn mulai menemukan teknik bertarungnya sendiri, ia menantang Askeladd untuk berduel lagi, dan hasilnya tentu dimenangkan Askeladd.Â
Askeladd yang mulai terkesan dengan perkembangan Thorfinn selama ia berlatih sendiri di hutan, mengajukan kesepakatan untuk Thorfinn, jika ia bisa meraih sesuatu dalam medan pertempuran maka Askeladd akan memberinya hadiah yaitu berupa duel. Thorfinn menyetujuinya dan berjanji suatu saat nanti ia akan membunuh Askeladd dalam duel, dan secara tidak langsung menjadikan Thorfinn sebagai anggota kelompok Askeladd.
Dalam pertempuran pertamanya sebagai kelompok Askeladd Thorfinn yang tidak bisa melakuan apa-apa membuatnya hampir terbunuh oleh musuh, tetapi Askeladd menolongnya secara tidak langsung dan mengatakan bahwa Thorfinn akan langsung tewas jika bukan karenanya. setelah diselamatkan Thorfinn melanjutkan pertempuran dan berhasil menikam seseorang, dalam pertempuran ini Thorfinn untuk pertama kalinya menghabisi nyawa seseorang dengan tangannya sendiri. Dan membuatnya semakin terjatuh kedalam jalan kekerasan. Membuatnya mejadi pemuda yang dingin dan tak berperasaan.
Medan demi medan yang Thorfinn lalui bersama kelompok Askeladd membuatnya berkembang menjadi lebih kuat dan bahkan membuatnya menjadi salah satu prajurit terkuat yang Kelompok Askeladd miliki hingga ia berhasil mengalahkan seorang komandan perang sendirian, bertarung dengan prajurit Jomsviking kuat mantan rekan tim Ayahnya, hingga menjadi pengawal seorang pangeran. Karena pencapaian itu Thorfinn menagih janji Askeladd kepadanya yaitu berduel.Â
Tetapi hasilnya tetap tidak berubah dan tidak akan pernah berubah karena Thorfinn tumbuh besar dengan Askeladd, hari-hari yang ia lalui selalu bersama Askeladd dan kelompoknya, dan secara tidak langsung menjadikan Askeladd sebagai mentornya bahkan menjadi sesosok penggati figur Ayah untuk Thorfinn.Â
Tahun demi tahun meraka lalui bersama, membuat Thorfinn menjadi orang kepercayaan Askeladd, tetapi yang ada di fikiran Thorfinn hanya berduel dengan Askeladd dan membunuhnya. Hingga pada suatu ketika Askeladd menjadi penasihat pangeran Canute, Thorfinn mengajaknya berduel untuk kesekian kalinya Askeladd yang sudah muak dengan Thorfinn yang selalu seperti itu memprofokasinya dalam duel dengan mengungkit kematian Ayahnya Thors, dan Thorfinn dengan amarahnya yang tidak terkendali mulai menyerang dengan membabibuta, dibuat pingsan oleh Askeladd.
Askeladd mengatakan hidup Thorfinn tidak akan pernah berubah, Thorfinn tidak akan pernah menang melawanya, Thorfinn tidak akan bisa hidup dengan cara seperti ini. Setelah pertarungan itu Askeladd menghadiri pertemuan pangeran Canute dan Ayahnya Raja Sweyn, dalam pertemuan itu Raja yang tidak menyukai Askeladd memojokannya dengan mengungkit masa lalu Askeladd dan membuat amarah Askeladd memuncak dan menebas kepala Raja Sweyn, Pangeran Canute yang melihat Ayahnya meninggal menikam Askeladd, yang ternyata ini semua adalah siasat Askeladd untuk mengangkat Pangeran Canute menjadi Raja dengan mengorbankan dirinya sendiri.Â
Thorfinn yang sudah sadar dan mendengar keributan yang terjadi segera menuju tempat pertemuan, Thorfinn melihat Askeladd tergeletak bersimbah darah. Mangsa incaranya selama bertahun-tahun, orang yang selama ini menjadi alasanya hidup untuk membalaskan dendam Ayahnya, mati di tangan orang lain, Askeladd dengan sisa tenaga yang ia punya berkata kepada Thorfinn ''Bagaimana caramu hidup setelah ini?'' Â membuat Thorfinn terdiam tidak bisa berkata-kata, terlihat jelas di ekpresinya yang kosong, bingung dan kehilangan arah hidupnya.
Thorfinn menyerang Canute dan melukai wajah sang pangeran, karena tindakanya melukai seorang bangsawan membuatnya ditangkap dan harus diadili, Canute yang dekat dengan Thorfinn karena Thorfinn pernah menjadi pengawalnya. memberi Thorfinn keringanan dengan menjadikannya budak alih-alih menjatuhkan hukuman mati padanya.
Ketika Thorfinn di seret keluar oleh penjaga tergambar dengan sangat epik dan dramatis ketika pisau dagger yang diberikan ayahnya, pisau yang harusnya ia gunakan untuk melindungi diri bukan untuk mengambil nyawa orang lain terjatuh, menggambarkan Thorfinn yang kehilangan arah hidupnya, hidupnya yang selama ini ia lalui dengan kekerasan dengan dendam dengan kebencian hilang bersamaan dengan pisaunya yang menunjukan itu semua. Thorfinn kehilangan semua yang ia miliki membuatnya menjadi manusia yang kosong, tidak memiliki semangat dan tujuan hidup.
Di sequel selanjutnya yaitu Vinland Saga season 2 akan mengisahkan perjalanan Thorfinn yang sudah menjadi budak dan perjalananya menemukan tujuan baru dari hidupnya menemukan makna hidupnya yang baru.Â