Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Pentingnya Ambisi Menuju Integrasi!

17 September 2023   20:30 Diperbarui: 18 September 2023   08:51 113 0
"Kemerdekaan bukanlah akhir dari perjuangan. Perjuangan yang sesungguhnya adalah menjaga dan memajukan negeri ini." - Bung Tomo

Sejak merdeka, Indonesia sudah beradaptasi dengan baik dengan keberagaman yang ada. Masa-masa pasca proklamasi kemerdekaan menghilangkan adanya perbedaan kelas sosial berdasarkan keturunan, agama, kepercayaan, atau ras. Pada saat itu, seluruh rakyat Indonesia dianggap satu yaitu Indonesia.

Keberagaman yang dimiliki Indonesia perlu sesuatu untuk dapat membawanya menjadi sesuatu yang positif. Hal itu adalah integrasi. Intergasi diperlukan untuk menjamin kesatuan Indonesia di tengah banyaknya perbedaan. Perbedaan yang terdiri dari kelompok budaya agama, dan ras yang berbeda perlu diintegrasikan agar menjadi satu kesatuan yang utuh.

Dalam Kamus Besar Bangsa Indonesia, integrasi adalah pembauran sampai menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Integrasi Nasional adalah sebuah proses lebih lanjut dari perjuangan kesatuan bangsa. Integrasi diperlukan untuk menjaga Indonesia yang notabenenya masih negara berkembang dan masih mencari jati dirinya.

Mungkin mudah bagi kita untuk mengatakan bahwa integrasi itu penting. Namun dalam proses pelaksanaannya, pasti ada saja hambatan yang dapat terjadi. Permasalahan pertama terjadinya hambatan terhadap integrasi nasional adalah kurangnya sikap toleransi. Sikap toleransi penting untuk dimiliki di tengah banyaknya perbedaan yang terdapat di negara ini.

Apabila hal ini menjadi masalah berkepanjangan, ini dapat menjadi sesuatu yang sangat serius. Permasalahan kedua adalah munculnya sikap ketidakpuasan atas pembangunan yang tidak merata. Program otonomi daerah adalah salah satu kebijakan pemerintah Indonesia. Program ini seharusnya menjadi kebijakan yang membantu sebagai pembagian tanggung jawab di masing-masing daerah. Namun, nyatanya masih banyak muncul ketimpangan dalam berbagai aspek yang dialami antar daerah

Tantangan nyata yang dihadapi oleh Indonesia juga adalah gerakan-gerakan yang seperatis. Sejak merdeka, bangsa Indonesia sudah menghadapi sejumlah gerakan seperatis. Gerakan seperatis pertama yang menjadi ujian pertama bangsa Indonesia adalah gerakan seperatis yang dilakukan oleh PKI di Madiun tahun 1948.

Pemberontakan PKI Madiun berusaha untuk menggulingkan pemerintahan dan membentuk negara Republik Indonesia Soviet, mengganti dasar negara Pancasila dengan Komunisme serta mengajak petani dan buruh untuk melakukan pemberontakan.

Jadi, tantangan integrasi yang dihadapi Indonesia itu sebenarnya bukan hanya sebuah ancaman namun benar-benar terjadi. Hal ini sudah terjadi bahkan dari umur Indonesia masih sekecil biji jagung. Maka itu, kita harus menggangap hal ini sebagai hal yang serius.

Namun, ancaman-ancaman ini masih dapat kita atasi dan cegah untuk kedepannya. Kita tidak boleh menyerah dan pasrah terhadap keadaan yang ada. Kita harus tetap berupaya untuk mencegah hal yang masih dapat kita cegah. Upaya yang dilakukan Indonesia juga berbeda-beda pada setiap bidang.

Pertama, untuk di bidang ideologi Bangsa Indonesia harus mampu menunjukan eksistensinya sebagai negara yang kuat dan mandiri. Dengan ideologi yang kita miliki yaitu Pancasila, kita harus dapat menghidupi nilai-nilai yang terdapat dalam ideologi kita tersebut. Hal tersebut agar Pancasila dapat hidup dalam keseharian kita bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Kedua, untuk di bidang politik Indonesia perlu menanamkan pemerintahan yang kuat, mandiri, tahan uji, serta mampu mengelola konflik atau ancaman yang mungkin terjadi. Untuk melakukan hal tersebut, maka Indonesia harus dapat mengembangkan demokrasi politik, mengaktifkan masyarakat sipil dalam arena politik, mengadakan reformasi lembaga-lembaga politik, memperkuat kepercayaan rakyat dengan menegakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa, menegakan supremasi hukum, dan juga memperkuat posisi Indonesia dalam lingkuh politik internasional.

Sedangkan untuk di bidang sosial budaya, ancaman biasa terjadi dari masuknya nilai-nilai budaya asing yang sulit terbendung. Strategi yang dapat dilakukan negara untuk mengatasinya adalah menggalakan program pemerintah meningkatkan rasa kecintaan terhadap budaya yang diiringi dengan pelestarian budaya lokal.

Bukan hanya pemerintah, kita sebagai masyarakat juga perlu untuk menghadapi ancaman disintegrasi dengan tepat. Ancaman ini tidak akan dapat terkalahkan jika tidak dengan bantuan masyarakat terutama golongan muda yaitu pelajar.

Hal mendasar yang harus kita pahami adalah pentingnya menerapkan nilai-nilai yang terserap dalam ideologi negara kita serta slogan "NKRI harga mati". Sebagai masyarakat, kita harus menyadari bahwa kepentingan negara jauh lebih penting dibanding kepentingan diri ataupun kelompok. Dengan memegang teguh ideologi serta slogan negara kita, ini dapat membantu persatuan yang sudah terbentuk dalam negara kita.

Sebagai sesama masyarakat, kita juga perlu mencegah perpecahan dalam bentuk apapun yang dapat terjadi. Perpecahan biasanya dimulai dengan adanya rasa ketidakadilan dan tidak puas terhadap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Untuk mengatasi masalah ini, masyarakat harus mengimbangi usaha pemerintah dengan cara memastikan diri tidak terbawa oleh informasi menyesatkan.

Sebagai seorang pelajar, kita akan dengan mudah mengakses informasi-informasi di sosial media. Untuk dapat menjadi seorang pelajar yang peduli dengan isu ancaman disintegrasi ini, kita harus dapat memilah informasi dan selektif terhadap memilih dan membaca informasi yang beredar di internet.

Ambisi menuju integrasi penting untuk dimiliki seluruh masyarakat Indonesia dimulai dari pemerintah hingga masyarakatnya. Ancaman disintegrasi yang akan selalu ada. Namun, hanya dengan kesatuan ambisi kita dapat melawannya dengan tepat.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun