Semua bermula di Guantanamo Bay, Kuba di salah satu markas korps Angkatan Laut. Ada seorang prajurit bernama Santiago yang mempunyai fisik yang tidak terlalu baik dan sering pingsan saat melakukan latihan. Santiago mengajukan permohonan untuk dipindah ke korps lain, atau Santiago menjanjikan akan membeberkan sebuah kasus tentang penembakan yang dilakukan temannya, sebagai ganti transfer yang dia minta. Surat tersebut dibaca oleh pimpinan korps, Kolonel Nathan Jessup yang merupakan pemimpin kejam, dan gila hormat.
KEMBALI KE ARTIKEL