Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Hilang Arah

10 September 2013   15:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:05 98 0

Serupa berjalan dengan satu kaki hampir setengah mati. Terseok-seok mencari pegangan dalam lorong remang-remang. Seakan tersesat, padahal alur jalan ini sudah melekat dalam kepala. Tapi telapak tangan ini hanya mampu merasakan dinding yang dingin nyaris membeku. Mata ini hanya butuh cahaya, kaki ini hanya butuh penopang, secepatnya. Tidak ada tawar-menawar untuk menunggu lagi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun