Suara gebrakan meja terdengar lagi, dan lagi-lagi aku hanya bisa meringkuk di dalam kamar sambil menutup telinga, berusaha menghilangkan suara gaduh di luar kamar yang seakan telah menjadi rutinitas setiap waktu. Suara-suara itu telah membuat telingaku kebal, tapi tidak dengan hatiku. Ada retak yang tidak bisa diceritakan, ada luka yang hanya bisa aku pendam sendiri.Â
KEMBALI KE ARTIKEL