Sejenak saya merenung, kemudian mencoba mengajak otak saya berpikir. Sang imam baru saja berkata: "Teori dan praktik itu beda.". Di hadapan saya terbentang beberapa potongan kain kafan dengan potongan seadanya, tidak rapi, dan mungkin juga sama dengan di tempat-tempat lain. Saya berpikir keras menemukan alasan mengapa ada beberapa potongan kain yang belum pernah saya kenali ketika mempelajari pengurusan jenazah waktu masih muda dulu. Ya, di atas 3 lembar kain besar, masih ada 1 lembar kain yang diberi lubang di tengahnya, dan 1 lembar lagi digulung mirip dasi pramuka. Ternyata, lubang pada kain pertama digunakan untuk memasukkan kepala jenazah. Dan gulungan kain berikutnya digunakan untuk tutup kepala sang mayat.
KEMBALI KE ARTIKEL