Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Menyemai Sastra Hijau, Kerjasama FLP dan Kemendikbudristek

10 Agustus 2024   12:01 Diperbarui: 11 Agustus 2024   16:15 43 0

Forum Lingkar Pena (FLP) sebagai salah satu komunitas penulis di Indonesia dipercaya oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendibudristek) untuk melaksanakan program penguatan bahasa dan sastra. 

Melalui Badan Bahasa, FLP dipercaya untuk mengelola bantuan pemerintah bidang kebahasaan dan kesastraan dalam rangka penguatan komunitas sastra. Dengan bantuan yang sangat besar ini, FLP mengadakan program nasional betajuk Kelas Sastra Nasional (KSN) di 8 cabang FLP yang tersebar di Indonesia. Delapan cabang itu adalah : Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Jawa Tengah, Bali, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Sumatera Selatan, dan Aceh.

FLP Jawa Barat memilih SMAIT Cordova, Rancaekek, sebagai tuan rumah kegiatan KSN ini. Hendri Rochimat, S.Sos.I selaku Kepala Sekolah, menyatakan sangat terhormat dengan dipilihnya sekolahnya sebagai tempat berkegiatan ini. Sehingga para siswa dapat belajar banyak tentang dunia literasi umumnya dan seluk beluk dunia cerpen dan puisi yang menjadi menu utama kegiatan literasi ini. 

Diikuti lebih dari 50 siswa dan peserta didik SMAIT Cordova, kegiatan yang dikemas dalam format lokakarya (workshop) terbagi dalam dua sesi, yaitu cerpen dan puisi. Tema yang diusung adalah Sastra Hijau. Sesi pertama adalah cerpen dimentori oleh Eika Vio dan Windra.

"Sastra Hijau adalah sastra yang mengusung isu lingkungan atau ekosistem," terang Windra selaku pemateri. 

Selama kegiatan, peserta diperkenalkan segala macam hal yang berkaitan dengan cerpen beserta unsur-unsur utama pembangun cerita, seperti: penokohan, konflik, dan alur.  

"Nama tokoh biasanya, bergantung dengan karakter. Dalam salah satu novel yang pernah ia tulis, salah satu tokohnya bernama Wisesa. Menggambarkan karakternya yang berwibawa," kata Eika Vio  menjawab pertanyaan peserta tentang tips penokohan.

Adapun sumber inspirasi, tidak ada cara pasti bagi setiap penulis. Selalu saja ada cara tersendiri dalam menyerap dan menyaring ide. Tapi pada intinya adalah berpikir atau berkhayal. Untuk itu pula, semua peserta dibebaskan mencari tempat yang ia sukai untuk mencari dan mencerap ide sebanyak mungkin. Lalu dituliskan ke dalam alur atau coretan singkat sebagai acuan mula. Kemudian mereka akan dibimbing untuk membuat sinopsis.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun