Hai Bung,
kita sudah bersumpah untuk sebuah kata “satu”
masihkah kau meragu kata itu?
dengan memperdebatkan dan meramu bersama kata-kata dewa
bahwa kau di barat, aku di timur
dan memang kita terlahir berbeda
tapi karena itulah kita ada di bumi Nusantara
……..
Sudahlah, aku jengah
Hai Tuan,
bahasa apalagi yang perlu kami ucapkan untuk membuatmu paham?
bahwa kami bisa kenyang dengan makan
bukan dengan bualan tingkat tinggi!
cukuplah matahari menjadi saksi bagi cucuran keringat membasuh sekujur tubuh
bahwa kami bekerja keras bahkan teramat keras
akal kami memang pendek, tapi setidaknya kami bisa menjawab
untuk sebuah pertanyaan yang sederhana,
apakah kami cinta bangsa ini?
Hai Kamu…
siapapun yang terikat pada sumpah itu
pastikan sumpah itu masih menyala di dadamu
aku tak menuntut banyak, anakku
jaga tanah airmu!
hanya itu
(28 Oktober 2011)