Kemiskinan seringkali terwariskan dari generasi satu ke generasi berikutnya. Orang tua yang miskin biasanya memiliki keterbatasan akses terhadap pendidikan, sehingga mereka terjebak dalam pekerjaan dengan upah rendah dan siklus kemiskinan pun berlanjut hingga generasi berikutnya. Di sinilah pendidikan berperan penting. Pendidikan bagaikan obor yang menerangi jalan keluar dari kemiskinan. Dengan mengenyam pendidikan, anak-anak dari keluarga miskin mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan hidup mereka menjadi lebih layak. Mereka dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan berpenghasilan lebih tinggi dari sebelumnya. Selain itu, pendidikan tidak hanya meningkatkan pendapatan, tetapi juga membuka berbagai peluang dan pengalaman baru dalam kehidupan. Orang yang berpendidikan akan memiliki akses yang lebih luas terhadap informasi dan teknologi, sehingga mereka dapat lebih mudah beradaptasi dengan perubahan zaman. Pendidikan juga membantu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan mental individu dan keluarga. Orang yang berpendidikan lebih sadar akan pentingnya kesehatan dan pola hidup sehat, sehingga mereka dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.
           Meskipun pendidikan merupakan salah satu kunci untuk keluar dari kemiskinan, akan tetapi masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Akses terhadap pendidikan yang berkualitas masih belum merata, terutama di daerah terpencil dan bagi keluarga miskin. Biaya pendidikan yang tinggi juga menjadi salah satu masalah dan hambatan bagi banyak orang untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Namun, berbagai upaya terus dilakukan untuk menyelesaikan tantangan tersebut. Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk meningkatkan akses terhadap pendidikan, seperti program wajib belajar 12 tahun dan bantuan pendidikan bagi keluarga miskin seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan masih banyak program pemerintah lainnya.
KEMBALI KE ARTIKEL
