Setelah pembacaan putusan siang tadi, pengakuan Gayus sungguh melebihi gempa yang barusan saja melanda Jogya, bahkan tsunami beberapa tahun yang lalu.
Satgas dibentuk suka tidak suka karena ketakpercayaan pada berbagai lembaga penegak hukum. Ketakpercayaan yang tumbuh akibat berbagai skandal, rekayasa & tak berdayanya hukum bila berhadapan dengan duit. Hukum yang hanya bermata tajam terhadap mereka yang lemah tak bermodal, tetapi tumpul sangat tumpul terhadap mereka yang berkuasa dan bermodal.
Pak Esbeye,
Saya tidak mau membahas tentang skandal, rekayasa apalagi keterlibatan satgas dibalik prahara ini.Kejadian demi kejadian yang saling susul menyusul belakangan ini memberi gambaran pedih tentang prilaku elit, penguasa & kelompok berduit dinegara yang berdasar Pancasila ini.
Apakah sudah sedemikian rusak moral bangsa ini?
Episode demi episode lakon Gayus menjadi cermin budaya baru bangsa yang terkenal sangat santun ini.Dari raja-raja besar hingga raja-raja kecil memerankan lakon yang mirip meski tidak sama benar. Parahnya lagi itu diyakini sebagai sesuatu yang biasa saja, yang harus dilaksanakan jika ingin mendapat bagian.
Sudah biasa tender dilaksanakan dengan "pengaturan", untuk mendapatkan keuntungan secara tidak wajar. Seperti
sudah biasa pula kalau ada penguasa yang berada diluar struktur pemerintahan tetapi sangat amat berkuasa. Macam-macam wajah mereka, mereka beroperasi mengeruk duit dari berbagai orang baik secara pribadi atau organisasi yang mem"butuh"kan hubungan "baik" dengan pemerintah.
Namanya penguasa maka meski berada diluar struktur pemerintah pengaruh mereka kuat, dari mutasi pegawai, promosi hingga menentukan pemenang tender, semua bisa diatur oleh mereka.
Pak Esbeye,
Beberapa kawan yang mencoba meluruskan berbagai hal yang kurang elok, dicap sebagai perusuh, pembuat ulah & lalu dijadikan musuh bersama. Ya musuh bersama ... inilah Pak yang terus terang menjadi sangat mengkhawatirkan. Betapa mudah orang-orang dipengaruhi untuk mengatakan yang benar adalah salah.
Lihatlah dampak yang ditimbulkan, Kita seolah ingin membalik keadaan. Bahwa yang namanya moral, bahwa yang namanya aturan agama & pada gilirannya aturan hukum tidak penting lagi. Masyarakat dipaksa meyakini bahwa berbuat salah itu, menelikung, merekayasa, korupsi & berbagai perbuatan jahat itu adalah sebuah keniscayaan untuk meraih "sukses".
Tidak penting lagi menjadi pintar, tidak penting lagi berkarier & bersaing secara sehat. Asal pinter mpinteri, jago jilat ditambahi penurut seturut-turutnya, maka jalan lempang terbuka lebar menuju puncak.
Pak Esbeye,
Episode Gayus seakan menjadi pembenaran dari budaya yang menyimpang itu. Apatah lagi jika penyelesaiannya nanti tidak menyentuh akar terdalam dari mafia hukum & mafia pajak.
Pak Esbeye,
Episode Gayus sekali lagi akan memberi tekanan kepada masyarakat untuk semakin "YAKIN & PERCAYA" bahwa memang & seharusnya untuk sukses sampai kaya raya itu harus dilakukan dengan cara-cara menyimpang.
Pak Esbeye,
Alangkah mengerikannya kalau bangsa Indonesia kelak dikenal sebagai bangsa yang berbudaya menyimpang & Bapak dikenal sebagai salah satu pemimpin bangsa ini yang melakukan pembiaran, yang tak berdaya meluruskan serta malah ikut berjasa menumbuhsuburkan budaya menyimpang itu.
Pak Esbeye,
Pasti masih ingat kemenangan mutlak pada pilpres barusan. Sesungguhnya hal itu mampu memberi keberanian & keyakinan yang amat sangat kuat dihati Bapak untuk bertindak tegas, memimpin didepan segala upaya pemberantasan korupsi & berbagai perbuatan menyimpang lainnya.
Bisa jadi memang benar Bapak tidak mau mengintervensi hukum. Tapi ini keadaan darurat, lihatlah berbagai episode Gayus memberi malu tak terkira pada bangsa yang agamis ini.
Kami membutuhkan langkah tegas Bapak, Kami juga siap mendukung dengan segala daya upaya. Tak apa-apa jika langkah tegas Bapak menimbulkan sedikit prahara nasional. Tak apa-apa jika langkah tegas Bapak kelak mempertegas siapa penjahat & siapa pahlawan, Kami juga siap menghukum pancung orang-orang yang berprilaku menyimpang itu.
Benar, tak apa-apa kalau Kita harus sedikit mundur kebelakang, asalkan negara ini bisa bersih maka segala ketertinggalan akan mudah diraih kembali. Yakinlah.
Pak Esbeye,
Benar .... sungguh ... suwer, .... Kami butuh tindakan tegas Bapak, sekarang ... tidak pakai lama, jadi bergegaslah.
Salam hormat,
fd