[caption id="attachment_187042" align="alignleft" width="300" caption="
http://muhdiya.wordpress.com/2009/05/16/kampanye-anti-wisata-ke-luar-negeri/"][/caption] Di
Ranu Kumbolo aku menangkap mata teduhmu Pantulkan sinar matahari pagi Tangan terkembang siap temani langkah Gurat cemas mungkin terukir di wajahku Namun tatap mu yakinkan ku untuk awali perjalanan Genggaman tanganmu erat dan hangat Enyahkan ragu yang tertoreh dihati Satu satu ku ayun kakiku Kau sabar menanti setiap langkah kecilku Lintasi
Kali Mati menuju
Arcapada *** Dingin
Arcapada menusuk tulang Aku menggigil aku mengeluh Api unggun kau nyalakan Minuman hangat kau hidangkan Ada tatap tanpa kata Ada cerita penuh makna Kita pun bicara Tentang mimpi dan harap dalam mimpi Tentang misteri di hari lalu Tentang resahku tentang gelisahku Kau setia dengarkan aku yang terbata-bata bercerita *** Pagi itu aku terjaga Setelah terlelap dalam lelah Kucari hangat dalam pelukmu Kau masih setia menemaniku Letupan
Jonggring Saloko sempat hentikan langkahku Ada takut merajam jiwa Lagi, kau genggam tanganku Pastikanku kembali mendaki Menuju puncak
Mahameru *** Ada janji dalam hati Di puncak
Para Dewa Aku ingin mencumbumu Walau hanya dalam
mimpi... *6 July 2010 - after the talk*
KEMBALI KE ARTIKEL