Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan Pilihan

Anak Pesantren Bicara Pentingnya Internet dalam Pendidikan, Enggak Harus Colong-colongan

17 Juli 2022   20:46 Diperbarui: 17 Juli 2022   20:54 459 3
Sebulan itu, siswa akhir tahun, termasuk saya, tegang mengikuti belajar malam persiapan ujian. Sejujurnya, di pondok pesantren tempat saya bersekolah kala itu, ujian akhir seakan mimpi buruk.

Periode ujian yang panjang, sekitar sebulanan, dan begitu banyak materi yang diujikan menjadi tantangan tersendiri. Bayangkan, pelajaran dari kelas VII sampai XII diujikan pada ujian akhir tahun itu. Belum lagi, sebagian besar mapel tersebut berbahasa arab.

Bukan main. Demi mempersiapkan diri mengikuti ujian pada keesokan harinya, kami sampai begadang, bahkan hingga dini hari. Memangnya tidak bisa mencontek?

Tidak mungkin. Tidak ada soal pilihan di pesantren kami. Semua soal esai. Bisa dibayangkan bagaimana peliknya menjawab soal esai dengan menggunakan bahasa arab.  

Selain itu, bila memang ada yang mencontek dan ketahuan, mereka bisa dapat hukuman berat. Tidak tanggung-tanggung, dikeluarkan dari pondok dan memang sudah ada buktinya.

Nama mereka diumumkan di hadapan ribuan santri. Selain itu, mereka tidak bisa lagi melanjutkan pendidikan di pesantren.

Maka dari itu, menurut saya waktu itu, setiap malam selama ujian akhir  seperti gladi resik jelang peperangan esok hari. Sebisa mungkin harus siap. Mengulas pelajaran kelas VII sampai XII. Enam jenjang pendidikan.

Bila besok diujikan dua mapel, berarti tinggal dikali 2 x 6 buku. Jadi, 12 buku itu harus kami ulas dalam semalam.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun