Ungkapan “Masyarakat Islamis” barangkali menjadi istilah atau konsep yang begitu energik secara utopis, sekaligus sangat abu-abu secara terminologis. Jelasnya, sekalipun lincah dan bertenaga, pemahaman atau batasan tentang konsep tersebut seringkali berbaur dengan kenaifan imajiner penggagasnya —meminjam istilah al-Farabi—kota utama (al-madinah al-fadhilah) yang begitu damai, proporsional, dan aman sentosa.