“Kau mengenalnya?”, Tanya Alis padaku, aku hanya menggedikkan bahu, bahkan aku tak bisa mendengar suara orang yang Alis maksud, sudah tiga hari ini si bisu itu (julukanku untuknya) menghampiri kami, bukan apa-apa, ia selalu saja hanya diam kemudian memberikan seikat bunga padaku, bagaimana aku bisa mengenalnya?. Kata Alis, dia adalah siswa SMA seberang jalan rumahku, bukan tak mungkin kan? jika dia tiba-tiba mengetuk pintu rumah dan melakukan hal yang sama? karena letak rumahku yang disebrang jalan sekolahnya itu, namun dugaan-dugaan itu hanya terlalu sering terlontar, bukan terealisasikan.