Sejak pagi, suasana di sekitar Masjid Pathok Negoro sudah mulai sibuk. Warga desa Plosokuning, mulai dari bapak-bapak, ibu-ibu, pemuda, hingga anak-anak, bergotong-royong mempersiapkan pelaksanaan kurban. Kerja sama antar generasi ini menjadi pemandangan yang indah, mencerminkan kuatnya ikatan sosial dan semangat kebersamaan di tengah masyarakat. Sejak matahari terbit, kesibukan sudah terlihat. Suara riuh rendah perbincangan dan canda tawa mengisi udara pagi yang sejuk, menambah kehangatan suasana Idul Adha.
Bapak-bapak dan pemuda bertanggung jawab dalam proses penyembelihan dan pengolahan hewan kurban. Mereka bekerja dengan cekatan dan penuh kehati-hatian, memastikan setiap tahap penyembelihan dilakukan sesuai dengan syariat Islam. Tahun ini, terdapat total 13 ekor sapi dan sekitar 18 ekor kambing yang dikurbankan, menjadikan hari raya ini sebagai momen yang penuh berkah bagi warga Plosokuning. Proses penyembelihan dilakukan di area yang telah dipersiapkan dengan baik, dilengkapi dengan peralatan yang bersih dan memadai. Setelah penyembelihan, daging hewan kurban diolah dengan seksama, dipotong-potong, dan ditimbang dengan hati-hati untuk memastikan pembagian yang adil dan merata.
Ibu-ibu tidak kalah sibuknya. Mereka bersama-sama memasak hidangan untuk konsumsi para bapak-bapak dan pemuda yang bekerja. Aroma masakan tradisional yang menggugah selera tercium di seluruh pelosok desa, menambah kehangatan suasana Idul Adha. Hidangan-hidangan khas seperti gulai kambing, rendang sapi, dan nasi liwet menjadi menu utama yang dinikmati bersama. Selain itu, ibu-ibu juga membantu dalam proses pengemasan daging kurban. Mereka dengan telaten menyiapkan besek bambu dan daun pisang sebagai wadah pengemasan, menciptakan tampilan yang estetis dan ramah lingkungan.