Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Artikel Utama

"Ada Ketidakadilan" di Kompasiana Nangkring Surabaya

3 April 2010   03:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:01 460 0
"Mba acara kompasiana dimana ya?" "Oh, lurus saja kemudian ke kiri Mba!" "Terima kasih." Lurus terus ke kiri, nah lo belum kelihatan. "Pak…Pak, mau tanya acara kompasiana dimana ya?" "Lurus terus ke kanan!" "Terima kasih." "Oh itu dia!!" kataku dengan semangat 45. "Pak mau ikutan nangkring neh!" "Sudah daftar sebelumnya Mba?" "Sudah" "Oh, ini daftar absennya!" O..o… orang kedua yang hadir, sama persis dengan urutan saya dalam daftar tersebut. Kulihat seseorang yang berbicara di atas panggung, hmm... orang yang tidak asing bagi saya. Hanya saja dia terlihat jauh lebih muda dibanding dengan photo-photo yang selama ini saya lihat. "Pak Is……..!!!!" bayangkan sambil tangan melambai dan sedikit loncat. "Hmm….." sambil berjabat tangan "Izzaaaahh!!!" "Oh ini toh orangnya?? hmm… mungil" "Hahahahahaha….. iya Pak Is, mungil" Setelah memperkenalkan Mba Haya, temanku yang kuajak datang waktu itu, saya ngobrol-ngobrol dengan Pak Is lantaran teman-teman lain belum datang. "Pak Is, kok temen-temen banyak yang cancel ya?" "Sebenarnya acara nangkring Surabaya ini mau di batalin juga, lantaran kita nggak kebagian tempat, adanya ya di ruangan terbuka kayak gini!" Hah!! bisa nangis 7 malem neh, kataku dalem hati. "Tapi Kang Pepih bilang, gak apa-apa di tempat terbuka yang penting acaranya tidak dibatalin." Kang Pepih memang baik hati. HPku terus berdering, dari Pak Jo yang sms nanya dimana posisiku berada, Mba Alfi yang bilang datang telat, Bu Ambar yang masih di jalan karena kena macet! Ketika aku sibuk dengan HPku, Pak Is sibuk wira-wiri menyambut temen-temen yang baru datang. Ada Pak Hasyim dan Cak Lim juga. Kulihat-lihat nama yang tersemat dalam dada meraka, mencari-cari nama yang tak asing bagiku. Dan datanglah Mba Hurin Iin menyapa dan mengambil kursi disebelahku. Satu per satu mereka datang, baik yang sudah menjadi kompasianer maupun yang baru gabung di klinik registrasi. Tengok kanan kiri dan belakang tentunya, karena aku duduk di garda paling depan. Ting…. langsung lari ke belakang dan kupeluk juga cium dia! Ketawa membahana dan terdengar suara yang tak lirih,"kecil sekali kamu Zah?" Hahahahahaha……... Yups dialah si Kaki Pengelana itu yang tak lain dan tak bukan adalah Mba Ari Amhir. Kemudian datang beruntun Bu Ari Ambarwati yang kusambut dengan cipika cipiki. Datang kemudian Pak David, dan beberapa rekan lainnya. Acara berlangsung diisi dengan obrolan dan tanya jawab seputar kompasiana, kompasianers ada yang bertanya, memberikan saran/usulan, pandangan, juga komentar-komentarnya. Dan Pak Is, satu-satunya admin yang datang kala itu menjawab dan mananggapi semua yang kompasianers tanyakan atau keluh kesahkan. Mungkin lantaran diadakan di tempat terbuka dan suara yang bersaut-sautan, suasananya kurang mendukung untuk bercengkrama antara yang satu dengan yang lain, acara terasa agak membosankan. Namun kehangatan tetap terasa di sana. Bertemu dengan wajah-wajah baru, dan persahabatan baru tentunya. Sebelum acara ditutup, kami berkesempatan mengintip wajah baru kompasiana. Entah akan diluncurkan kapan, karena saya kurang menyimak! (Maap ya Pak Is ) Kemudian, disambung dengan pembagian doorprize, meskipun namaku tak muncul namun aku tetap dapet jatah doorprizenya, La iyalah secara salah satu dari 2 doorprize (tiket nonton, satu doorprize berisi 2 tiket) tersebut didapatkan oleh Mba Haya, otomatis nanti nontonnya sama aku.  Lalu dilanjutkan dengan sesi poto-poto, jepret sana jepret sini, dari senyum sampe manyun gaya yang diexspresikan para kompasianer. Oh iya, ada untungnya juga banyak kompasianers yang batal hadir dalam acara nangkring kali ini, tahu kenapa? Pin dari kain flanel yang kubuat semalam sebelumnya tidak kurang. Pas! Jadi tidak ada yang mesti ngiri kalau tidak ada yang kebagian! Untuk bapak-bapak dan mas-mas, maaf ya! Pinnya khusus buat kaum hawa.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun