Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

4 Akulturasi Budaya di Dunia Ada di Mesjid Demak

24 April 2024   07:18 Diperbarui: 24 April 2024   07:24 75 2
Pernah terlintas dipikiran kami tentang keindahan corak yang terdapat di bangunan tua masjid Demak, dan bagaimana Masjid Demak dibuat agar tampak indah dan elegan. Melihat sebuah bangunan tidak lepas dari padangan kita tentang nilai keindahan nilai didalamnya. Pernahkah terfikirkan oleh sebagian orang bahwa goresan-gooresan indah tersebut, merupakan gambaran dari akulturasi beragam budaya jawa, hindu, budha dan juga islam. Mesjid Agung Demak terletak di kampung Kauman, Kelurahan Bintoro, Kec Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Masjid ini merupakan suatu bangunan yang dikategorikan sebagai peninggalan sejarah khususnya peninggalan dari kerajaan Islam Demak. Sebagian orang yang bermukim dijawa, tentu tidak asing dengan bangunan ini, melihat  periodisasi waktunya bangunan Mesjid Demak ini dibangun pada abad ke- 15 M. Raden Patah dibantu juga oleh para Wali Songo berhasil membangun Mesjid Raya Demak yang sampai sekarang ramai dikunjungi dan dikenal sebagai peninggalan bersejarah kerajaan Islam Demak.

Menelusuri legenda yang berada di masyarakat, masjid agung demak ini diyakini oleh masyarakat setempat dulunya sebagai tempat singgah dan untuk berkumpulnya para wali atau seringkali disebut wali songo. Dari cerita masyarakat inilah demak dijuluki sebagai kota para wali songo hingga saat ini.

Keunikan bangunannya terlihat dari perpaduan antara budaya  atau yang sering kita sebut sebagai akulturasi budaya membawa pengaruh yang sangat besar terhadap bentukan dari masjid ini. Dari akulturasi budaya inilah bangunan masjid demak nampak berbeda dengan tempat ibadah muslim lainnya. Pola bangunan yang menggabungkan 4 budaya membuahkan keindahan dari segi asitektur

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun