Pagi menatap langit biruDengan sebuah tatapan lamunanTentang jingga di masa depanLamunan sekedar menghilangkan Rasa pahit dengan air mataTentang sebuah kenyataanSeperti langit yang takkan Selalu berwarna biru
Seumpama daun keringYang terjatuh dari pohonDan tertiup anginHingga tergeletak di atas tanah kering Lemah tak berdayaMenunggu datangnya Terinjak oleh orang melangkah