Dalam dekade ini kita yang berada di Malang sangat merasakan perubahan tersebut. Malang kota dingin menjadi bukan trademark lagi. Panas, banyak yang mengeluh seperti itu. Jika Malang panas, bagaimana yang berada di tempat seperti Surabaya, Jakarta, Semarang, dan kota-kota lain.
Perubahan seperti ini akan berdampak pada perubahan sosial, budaya dan ekonomi. Tidak adalagi kesejukan berpikir yang berakibat tatanan morat marit (hancur) dalam keadaan yang seperti ini.
Diperlukan gerakan progresif. Gerakan kembali ke fitrah. Selaras alam dan toleransi biodiversitas. Dan memulai menanam pohon, serta mempelajari filsafat pohon.