Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Bencana Melanda

12 Juni 2022   15:05 Diperbarui: 12 Juni 2022   15:30 178 5
Sebuah peringatan suatu pertanda
Naluri alam mulai muak enggan ramah menyapa
Murka Tuhan sebab tingkah pongah para hamba
Bencana mengetuk pintu tanpa aba-aba

Lolongan manusia meratap tolong
Menggema liar bak petir di siang bolong
Tunggang langgang berhamburan tinggalkan pacuan
Lupa harta benda hiraukan nyawa di badan

Memaksa canda tawa seketika berpaling muka
Hadapkan pada sisi kelam berita duka

Disini kita berteduh di bawah sejuk pohon rimbun
Sedangkan mereka merangkak gersang reruntuhan yang menimbun
Punguti puing-puing asa yang tersisa
Berharap sekeping hikmah dari musibah yang menimpa

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun