Bahkan kita pun tidak dapat memungkiri bahwa diri sendiri ini terkadang juga kelepasan berkata kasar. Entah karena kesal atau alasan lainnya.
Namun, banyak sekali orang yang sudah terbiasa berkata kasar. Istilahnya, sudah menjadi makanan sehari-hari. Mereka terlihat tidak merasa bersalah setelah mengucapkan kata-kata tak sopan tersebut, dan lebih parah ada yang merasa bangga seolah jika sering berkata kasar maka mereka akan dianggap kece.
Hal yang sama berlaku kepada para public figure, terutama influencer media sosial dan para youtubers. Bahkan saya pernah menemukan sebuah channel seorang gamers di YouTube yang sebagian penontonnya masih duduk di bangku Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah ke Atas.
Semua video yang diunggah banyak berisikan ucapan-ucapan kasar yang keluar dari mulut youtubers tersebut. Saya merasa khawatir jika anak-anak yang menonton akan menganggap hal itu lumrah dan mulai mengikutinya.
Dan benar saja. Saya banyak menemukan anak-anak SD sudah bisa berkata kasar dengan santainya. Salah satu faktor penyebabnya adalah pengaruh dari tontonan yang tak baik. Jika dibiarkan anak-anak ini akan menularkan kebiasaan buruk itu kepada lingkungan/teman-temannya sehingga anak-anak yang tadinya bertutur kata baik jadi terpengaruh.
Perkataan kasar sudah menjadi makanan sehari-hari di telinga kita, sampai kita tak sadar bahwa hal itu sebenarnya bukan hal yang pantas untuk diucapkan. Kita harus stop menormalisasikan hal ini jadi orang-orang akan mulai segan untuk berkata kasar.