Sosok Tan yang pemikirannya dapat mendestruksi kolonialis, begitu menurut Soekarno. Membagi kemajuan berpikir manusia melalui tiga proses:
logika mistika lewat
filsafat ke
ilmu pengetahuan (sains). Madilognya hadir sebagai jawaban atas dibelenggunya pemikiran bangsa Indonesia terhadap Logika Mistika. Karena pada saat itu, Tan melihat bahwa bangsa Indonesia masih dipengaruh hal yang serba tidak masuk di akal – mengultuskan takhayul, mantra, roh, ramalan, dan sebangsanya. Hal ini merupakan efek dari kebudayaan feodalisme-tradisional dan penjajahan kolonial yang seakan “membunuh” cara berpikir bangsa Indonesia. Baginya, logika tersebut tidak dapat menghantarkan bangsa Indonesia meraih kemerdekaan. Perlu kemerdekaan dalam berpikir dahulu sebelum meraih kemerdekaan Negara yang sesungguhnya.
KEMBALI KE ARTIKEL