Fauzan Asrori 12 IPS 1
SMAN 3 KABUPATEN TANGERANG
Kalimantan Tengah adalah sebuah provinsi yang kaya akan keanekaragaman budaya dan alam. Masyarakat di sini telah mengembangkan kearifan lokal yang menjadi pijakan dalam kehidupan sehari-hari. Kearifan lokal ini meliputi berbagai aspek seperti sistem pertanian tradisional, seni dan kerajinan tangan, serta pengetahuan tentang penggunaan tanaman obat dan tumbuhan liar.
Tradisi anyaman rotan di kabupaten gunung mas yang berada di provinsi Kalimantan Tengah telah mengalami pengaruh dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dampak iptek ini terutama terlihat dalam perubahan cara produksi anyaman rotan dan pergeseran preferensi masyarakat terhadap bahan dan produk yang lebih modern. Anyaman rotan telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat di daerah tersebut selama berabad-abad.
 Sebelum terjadinya iptek, anyaman rotan di gunung mas yang berada di provinsi Kalimantan tengah dilakukan secara tradisional dengan menggunakan tangan dan alat-alat sederhana. Akan tetapi, dengan adanya mesin-mesin modern dan teknologi produksi, proses anyaman rotan menjadi lebih efisien dan cepat. Hal ini dapat mengubah cara tradisional anyaman rotan dilakukan, sehingga beberapa teknik dan metode tradisional mungkin telah tergantikan.
Tradisi ini tidak hanya berfungsi sebagai mata pencaharian, tetapi juga sebagai ekspresi seni dan keahlian yang unik, Â Tradisi anyaman rotan ini juga memiliki nilai sosial dan ekonomi yang penting. Banyak masyarakat di Kalimantan Tengah yang menggantungkan hidup mereka pada industri anyaman rotan. Selain itu juga, penggunaan bahan sintetis dan plastik sebagai pengganti rotan juga telah mempengaruhi tradisi anyaman rotan di kabupaten gunung mas. Bahan-bahan ini lebih mudah didapatkan, lebih tahan lama, dan lebih murah, sehingga banyak masyarakat yang beralih menggunakan produk anyaman yang terbuat dari bahan termarek.
Namun, meskipun terpengaruh oleh dampak iptek, tradisi anyaman rotan di kabupaten gunung mas masih tetap hidup dan dijaga oleh sebagian masyarakat. Masih banyak komunitas yang masih mempraktikkan teknik anyaman rotan tradisional. Mereka juga melihat nilai-nilai budaya sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas mereka. Hal ini juga dapat dilakukan dengan diadakannya pelatihan dan pendidikan kepada generasi muda, mempromosikan produk anyaman rotan tradisional, serta menciptakan kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya lokal. Dengan upaya bersama, tradisi anyaman rotan di kabupaten gunung mas dapat tetap hidup dan diwariskan kepada generasi mendatang.
Dalam kesimpulannya, tradisi anyaman rotan di Kalimantan Tengah merupakan warisan budaya yang perlu dilestarikan dan dipromosikan. Dengan mempertahankan tradisi ini, kita dapat mempertahankan nilai budaya yang tinggi, mendukung perekonomian lokal, dan mendorong konservasi alam. Penting bagi kita semua untuk menghargai dan mendukung tradisi anyaman rotan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari identitas budaya Kalimantan Tengah.