Bagi para anggota perempuan, latihan tradisional seperti tari piring dan pasambahan menjadi fokus utama. Mereka tidak hanya belajar gerakan yang anggun, tetapi juga mendalami makna mendalam di balik setiap gerakan yang dipertunjukkan. Sementara itu, para anggota laki-laki mengasah kemampuan mereka dalam memainkan alat musik khas Minangkabau yang menjadi pengiring setia dalam setiap pertunjukan tari.
Sanggar Rangkiang bukan hanya terbatas pada latihan di ruang tertutup. Mereka sering kali mengambil bagian dalam berbagai acara besar, termasuk festival budaya dan seminar nasional, sebagai wujud nyata dari dedikasi mereka dalam melestarikan seni dan budaya Minangkabau. Keanggunan tarian dan keindahan musik yang mereka bawakan telah meraih banyak penghargaan dan pujian dari berbagai kalangan.
"Kami tidak hanya sekadar mempertahankan tradisi, tetapi juga berusaha untuk menginspirasi generasi muda agar tetap mencintai seni dan budaya warisan nenek moyang kita," ungkap salah satu anggota Sanggar Rangkiang.
Dengan semangat yang membara, Sanggar Rangkiang terus berupaya untuk menjadi duta seni budaya Minangkabau yang dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat luas. Melalui karya-karya mereka, mereka berharap dapat mengangkat martabat dan kekayaan budaya bangsa, sekaligus melestarikan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.