Di tanah keras, kusiram mimpi,
Benih kesabaran kutanam dalam hati.
Meski musim berganti tak memberi tanda,
Kupegang erat keyakinan, tanpa jeda.
Ranting-ranting kecil mulai tumbuh,
Di bawah langit yang kadang kelabu.
Meski angin datang membawa ragu,
Aku tahu, pohon ini akan teguh selalu.
Setiap hari kutitipkan doa,
Pada embun yang turun dengan cinta.
Meski lama, pohon ini tak tergesa,
Akar-akar kuat menjalar tanpa henti.
Dan kini kulihat tunas baru mekar,
Daun-daun hijau mulai bercahaya benar.
Pohon kesabaran, dengan tegar menjulang,
Berbuah harapan, memecah sunyi yang panjang.
Harapan itu manis, seperti pagi,
Menyapu gelap yang pernah mengunci.
Kesabaran telah menuntunku ke sini,
Membawa harapan, hadir dalam hati.
Pohon ini adalah bukti nyata,
Bahwa waktu tak pernah sia-sia.
Kesabaran berbuah harapan yang pasti,
Menjadi cahaya bagi jiwa yang menanti.