Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Nikmat yang Tak Terhitung

7 September 2024   13:50 Diperbarui: 7 September 2024   13:53 23 3
Di langit yang terbentang luas,
Di bumi yang penuh rahmat,
Setiap hembusan angin adalah anugerah,
Setiap tetes hujan membawa berkah.

Matahari terbit, menyapa dengan hangat,
Bulan terbit, bintang-bintang menghias malam pekat,
Dalam setiap langkah, dalam setiap desah,
Nikmat mana lagi yang kau dustakan?

Pepohonan menari di atas tanah subur,
Lautan berbisik dengan gelombang yang tenang,
Burung-burung bernyanyi, angin membawa harumnya,
Nikmat mana lagi yang kau dustakan?

Dari hujan yang membasahi tanah gersang,
Dari rezeki yang datang tanpa pernah kau tahu,
Dari cinta yang tersemat di hati manusia,
Nikmat mana lagi yang kau dustakan?

Mata yang melihat, hati yang merasa,
Tangan yang bekerja, kaki yang melangkah,
Segala yang ada, tak luput dari rahmat-Nya,
Nikmat mana lagi yang kau dustakan?

Setiap detik, setiap hela napas,
Adalah bukti cinta dari Sang Pencipta,
Namun sering terlupa dalam kesibukan dunia,
Nikmat mana lagi yang kau dustakan?











KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun