Sang pujangga bunga menulis kisah yang abadi.
Dengan pena berwarna dari kelopak bunga,
Ia mencipta puisi dalam keheningan yang merdu.
Bunga mawar merah jadi pujiannya,
Cerita cinta terukir di setiap duri yang tajam.
Sang pujangga bunga, meresapi kelembutan,
Dalam aroma mawar, puisi cinta berkembang.
Kembang melati putih, sebuah lagu suci,
Dengan goresan pena, sang pujangga merayakan.
Puisinya melambangkan keanggunan dan kepolosan,
Di setiap kelopak, ia menuliskan harapan.
Lilac ungu berkilau di bawah cahaya bulan,
Sang pujangga bunga mengukir puisi malam.
Dalam bayangan pucuk-pucuk daun yang bergetar,
Ia merayakan keindahan dalam gelap yang tenang.
Dahlia dengan warna-warni yang memukau,
Sang pujangga bunga mencatat keanggunannya.
Di antara kelopak yang terbuka luas,
Puisi tentang kecantikan berkembang dengan semangat.
Bunga matahari, simbol keceriaan,
Pujangga bunga menulis dengan semangat menyala.
Dalam pantulan sinar matahari yang hangat,
Ia menari-nari di atas kertas puisinya.
Mawar merah muda, kisah asmara remaja,
Sang pujangga bunga mencipta cerita muda.
Dalam kelemah-lembutan bunga yang mekar,
Puisi cinta penuh gairah mengalir deras.
Sang pujangga bunga, dengan setiap baitnya,
Menyampaikan pesan kehidupan dalam keheningan.
Di taman bunga, ia menjadi juru cerita,
Mengabadikan keindahan dalam kata-kata yang menawan.