Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana

Ketika Semesta Mulai Bercanda (Part 5)

26 Juni 2020   13:52 Diperbarui: 26 Juni 2020   14:19 69 2
5


"Kamu tahu? Khawatirku, bahagiaku, sedihku, bahkan sakitku. Semua ada padamu, semua menjadi milikmu. Tidak ada yang tersisa dalam diriku selain raga yang tidak berdaya."

_Aska_



Petang itu, tepat setelah surya sempurna menggelincirkan diri, pembicaraan yang selalu dihindari Aurum terjadi juga. Satu hal yang sangat tidak disukainya harus dilakukan juga. Seperti biasa, hampir setiap petang dia duduk di tepi pantai ini untuk menemani hari bertemu dengan kesepian malam. Hari itu dia tidak sendiri seperti biasanya, Aska menemaninya. Laki-laki itu memaksa untuk diizinkan menyaksikan indahnya tarian senja membangunkan malam. Dia tidak pernah tahu jika senja begitu indah untuk dinikmati, tapi itu dulu sebelum Aurum muncul di hadapannya. Tanpa Aurum tahu, dia selalu datang menyaksikan senja yang sama dengannya di pantai ini. Semua itu dia lakukan untuk mendalami gadis itu. Dia ingin tahu semua tentang gadis itu, dia ingin mengerti bagaimana cara membuatnya bisa dimiliki. Tidak jarang dia meminta kesediaan gadis itu untuk menyambut hatinya dan yang selalu menjadi jawabannya adalah tidak. Katanya, itu adalah hal yang tidak mungkin bisa dia berikan. Setiap kali ditanya mengapa, jawabannya selalu sama, "Aku tidak ingin menyakitimu".  Dan setiap kali Aska berucap, "Aku akan terus berusaha untuk membuatmu menerima hatiku dan memberikan hatimu untukku" sikap gadis itu akan semakin dingin dan berucap dengan tegas bahwa lebih baik Aska berhenti melakukan hal bodoh itu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun