Jika candra bisa tertawan oleh malam, Tuhan akan lebih piawai menawanmu untukku. Pada rampai doa yang kupinta atas mencintaimu dengan cara yang baik, kusaksikan rinduku tengah dikemas, bersiap menemuimu dengan sungguh.
Meruah doaku telah digelar di atas renjana-renjana suci. Hingga malam kian menepi, rinduku siap berkemas. Bersama senyum Terkasih, aku mulai beranjak menemuimu. Jadi, bolehkah jika aku memilih tetap jatuh cinta padamu? Tunggulah.