Meski berkali kamu hadir di riuhnya mimpi
Di riangnya nafsu merebut kepingan kepingan bumi.
Senja
Tanpa kata kamu ingatkan jiwa jiwa
Dengan sabar kamu selendangkan kabut tipis di dada dada renta
Tetap saja tak banyak yang sadari
Bahwa kamu adalah tanda
Senja,
Meski dengan desah anginmu
dengan gerimis dan makin tipis cahayamu,
Setiamu terus ingatkan kami
Senja, aku pernah dengar gerutumu pada kaki kaki langit,
" Tolonglah kamu katakan pada para manula, sekuat apa ia kan terus kejar matahari, sedang senja sudah di penghujung hari?"
"Bumi, tolong katakan pada para penghunimu,
Perdengarkan suara suara ini
...
"hampir meledak karena marah. Setiap kali ada sekumpulan (orang-orang kafir) dilemparkan kedalamnya, penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka,