Diantara bunga layu
Tertidur pulas di teras persembunyianku
Kau adalah puisi yang tak akan
Kubaca sampai bait terakhir
Aku takut akan muncul kekasihmu disana
Kau gadis lugu
Yang ku kenal di depan masjid sekolah
Kau gadis berjilbab putih
Entah bunga apa yang kau bawa
Hingga harum itu masih abadi
Untuk gadis berhidung mungil
Kau tak akan mungkin pulang
Aku juga tak bisa menjaga
Rumah ini terlalu lama
Kau lihat?
Dindingnya lusuh oleh cinta sia-sia
Atapnya yang tak kuat menahan beban rindu
Perkarangan yang berserakan oleh puisi setengah jadi
Kini kau sudah punya rumah baru
Nampak asri oleh rimbun dedaunan
Sedang aku,
Masih berkelit membangun pondasi
Bertahun-tahun tak kunjung jadi
Semoga kita menjadi tetangga yang baik
Perihal rumah lama kita
Aku sampaikan padanya agar berbaik diri